Dengan bangga Jo Short memperlihatkan 'bayi ajaib' yang sudah lama ditunggu-tunggunya. Tanpa rasa menyerah, Jo akhirnya bisa melahirkan bayinya sendiri setelah 19 kali mengalami keguguran dalam 15 tahun terakhir.
"Saya mempertanyakan mengapa saya selalu mengalami keguguran. Apakah saya minum terlalu banyak teh atau terlalu banyak kafein? Saya menyalahkan diri sendiri karena makan apel yang tidak dicuci," ujar Jo Short (37), seperti dilansir Thesun, Senin (27/5/2013).
Wanita asal Newport, Gwent, dan suaminya Steve (38), mulai mencoba memiliki anak sejak tahun 1997, setahun setelah mereka pertama kali bertemu. Sayang, di tahun itu pula Jo pertama kali mengalami keguguran.
Tak mau menyerah, Jo dan suami masih terus berusaha untuk bisa mendapatkan keturunan. Tapi usahanya selama 15 tahun selalu berakhir sama, keguguran. Bila dihitung, sudah 19 kali Jo mengalami keguguran.
Tapi trauma keguguran tak membuat Jo putus asa, ia pun mendatangi puluhan dokter kandungan karena sangat mengharapkan kehadiran seorang bayi. Menurut dokter, Jo adalah salah satu dari 1,5 juta perempuan di Inggris yang menderita endometriosis, suatu kondisi ginekologis yang sering membuat korban menjadi tak subur.
Beruntung, Jo bertemu dengan Richard Penketh yang menyarankannya untuk menjalani operasi perintis. Dia melakukan operasi selama empat jam, yang melibatkan memotongan jaringan parut yang disebabkan karena kondisinya.
Dan dalam waktu dua bulan, Jo akhirnya kembali hamil untuk ke-20 kalinya. Janinnya terus tumbuh dengan sehat hingga akhirnya tiba waktu persalinan. Saat persalinan, Jo pun menolak menggunakan obat penghilang nyeri karena khawatir akan membahayakan bayinya.
"Menjadi ibu sangat indah, inilah yang saya harapkan. Ini yang kami inginkan sejak lama," tuturnya.
"Saya mempertanyakan mengapa saya selalu mengalami keguguran. Apakah saya minum terlalu banyak teh atau terlalu banyak kafein? Saya menyalahkan diri sendiri karena makan apel yang tidak dicuci," ujar Jo Short (37), seperti dilansir Thesun, Senin (27/5/2013).
Wanita asal Newport, Gwent, dan suaminya Steve (38), mulai mencoba memiliki anak sejak tahun 1997, setahun setelah mereka pertama kali bertemu. Sayang, di tahun itu pula Jo pertama kali mengalami keguguran.
Tak mau menyerah, Jo dan suami masih terus berusaha untuk bisa mendapatkan keturunan. Tapi usahanya selama 15 tahun selalu berakhir sama, keguguran. Bila dihitung, sudah 19 kali Jo mengalami keguguran.
Tapi trauma keguguran tak membuat Jo putus asa, ia pun mendatangi puluhan dokter kandungan karena sangat mengharapkan kehadiran seorang bayi. Menurut dokter, Jo adalah salah satu dari 1,5 juta perempuan di Inggris yang menderita endometriosis, suatu kondisi ginekologis yang sering membuat korban menjadi tak subur.
Beruntung, Jo bertemu dengan Richard Penketh yang menyarankannya untuk menjalani operasi perintis. Dia melakukan operasi selama empat jam, yang melibatkan memotongan jaringan parut yang disebabkan karena kondisinya.
Dan dalam waktu dua bulan, Jo akhirnya kembali hamil untuk ke-20 kalinya. Janinnya terus tumbuh dengan sehat hingga akhirnya tiba waktu persalinan. Saat persalinan, Jo pun menolak menggunakan obat penghilang nyeri karena khawatir akan membahayakan bayinya.
"Menjadi ibu sangat indah, inilah yang saya harapkan. Ini yang kami inginkan sejak lama," tuturnya.
Posting Komentar